WASPADAI LEPTOSPIROSIS di Musim Hujan

HUJAN lebat yang mengakibatkan banjir membawa serta beragam penyakit. Salah satu yang menghantui dan patut diwaspadai yakni penyakit leptospirosis.

Penyakit leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan/binatang. Di Indonesia, hewan penular terutama adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya.

Pada musim hujan, terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut. Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensi dapat terinfeksi dan akan jatuh menjadi sakit.

Dr.dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM mengatakan gejala awal terkena penyakit tersebut ialah timbul kuning pada mata, demam tinggi, mual muntah, lemas, dan nyeri pada otot betis.

"Saat banjir atau usai membersihkan banjir seperti sekarang ini matanya kuning bisa jadi karena leptospirosis. Pasalnya, leptospirosis bisa menyebar ke ginjal, pankreas, paru-paru dan otak,"tuturnya kepada Okezone melalui sambungan telefon Selasa 14 Januari 2014.

Selain itu, sambung Dr Ari, gejala leptospirosis juga ditandai dengan perdarahan dimana-mana karena menyerang trombosit.

Untuk menghindari ancaman tersebut, Dr Ari pun mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan dan memproteksi diri saat banjir.

"Orang-orang harus memproteksi diri ketika bersih-bersih usai banjir. Gunakan masker, sarung tangan, pakai boot, dan jangan sampai ada kulit yang terluka terbuka karena bisa tercemar kencing tikus yang tercemar bakteri leptospira. Untuk itu, makanan pun perlu dijaga, istirahat cukup dan kalau perlu minumlah multivitamin,”tutupnya


Info dari OKE ZONE HEALTH, Rujukan dari - Dr. Mangatas Manalu SpPD













.